Aku
pernah merasakan gagal dalam menjalani beberapa usaha. Mulai dari usaha jualan
pulsa sampai usaha melakukan percobaan bunuh diri karena hampir gagal wisuda
bareng teman-teman seangkatan. Beruntung aku masih punya penyemangat hidup (baca:
pacar *yang jomblo gak usah pura-pura gak bisa baca!*), niat minum baygon
campur kispray dingin berubah jadi minum jasjus rasa tawar karena bikinnya
kebanyakan air.
Berbicara
masalah kegagalan. Pengalaman yang hampir membuatku jatuh kebangetan itu pengalaman
saat skripsi. Berkali-kali aku mesti melihat teman-temanku pulang ke kos-kosan
dengan tertunduk lesu, berkali-kali pula aku mesti mengurungkan niat untuk
bimbingan.
Iya, berkali-kali yang dimaksud disini bukan berkali-kali aku
bimbingan, tapi hanya sekedar melihat teman yang selesai bimbingan. Aku sendiri
mana mungkin punya nyali sebesar itu untuk bimbingan skripsi. Aku cowok lemah,
yang melihat dosen pembimbing dari kejauhan aja kepalaku mendadak rematik,
pandangan berkunang-kunang dan akhirnya aku harus minum sangobion karena aku
mendadak kurang darah.
Sejak
memasuki era skripsi, tidurku jadi gak nyenyak. Setiap malam tidurku selalu
dihantui oleh suara ‘creek.. creek.. creeek.. jeezzttdd’. Aku sempat cemas, dan
berusaha membaca ayat-ayat suci yang aku hafal. Aku memejamkan mata dan dalam
hati berkata, ‘Alif ba ta tsa.. jim kha kho...’
Aku
tidak pandai mengaji. Namun aku berharap, semoga bacaan seperti itu bisa
mengusir suara misterius itu. Ternyata, dugaanku salah. Suara itu masih terus
terdengar, karena gak mau mati penasaran. Atau lebih tepatnya aku emang cowok
yang gampang kepo. Aku pun membuka mata perlahan, dan aku kaget dengan apa yang
kulihat!
TEMENKU
LAGI NGEPRINT REVISI SKRIPSI BUAT BIMBINGAN BESOK!!!
Aku
jadi beneran gak bisa tidur. Apa yang kulihat benar-benar menyeramkan. Aku
takut. Takut temenku segera menyelesaikan skripsinya, wisuda duluan, dan
meninggalkan aku sendirian. Aku mencoba memejamkan mata namun gagal, padahal
aku udah baca do’a sebelum tidur. Setelah sebelumnya sempat browsing di google,
nyari yang versi huruf latin.
Gara-gara
skripsi, aku mulai kesepian. Temen-temen jadi banyak alasan buat diajakin
nongkrong. Mau revisi dululah, mau nyari buku buat referensilah, sampai ke
alasan paling enggak logis, gak mau deket-deket aku takut ketularan males
bimbingan skripsi. Ini emang enggak fair, temenku menjauhiku karena aku malas
skripsi. Mungkin karena aku juga gak pandai sembahyang mengaji, gak kayak Si
Doel Anak Sekolahan.
Semakin
hari, semangatku menurun. Padahal aku cuma minum bodrexin satu tablet, ternyata
selain bikin panas turun, semangatku ikut turun. Dasar bodrexin!
Merasa
punya hidup yang monoton, hanya melihat temen sekosan berlalu lalang
bimbingan-revisi-bimbingan-revisi skripsi. Aku pun mulai berpikir. “Apa iya aku
akan seperti ini terus?”
Aku
memang pesimis untuk bisa menyelesaikan skripsiku, aku bener-bener merasa gak
bisa untuk mengerjakan skripsiku. Tapi akhirnya aku sadar, kamu gak sesayang
itu sama aku. Eh, aku malah nulis percakapannya yang ada di lagu ‘menunggu
pagi’-nya Peterpan.
Setiap
orang punya jatah gagalnya masing-masing, kalau aku pengin berhasil
menyelesaikan skripsiku aku harus menghabiskan jatah gagalku. Aku harus terus
bimbingan agar jatah gagalku berkurang. Aku harus percaya, akan ada masanya
bimbingan skripsi pasti berlalu.
Aku
percaya aku bisa melewati semua itu. Dan aku percaya ‘SEMUA ORANG BISA SUKSES’.
“Orang-orang
gagal bukan karena mereka bodoh. Namun karena mereka tidak punya cukup
semangat.” (Struther Burt)
Aku
mulai menyicil sedikit demi sedikit skripsiku. Aku mulai bersemangat untuk
memutuskan masa depanku sendiri. Wisuda bareng temen-temen, atau wisuda
sendirian.
Aku
bimbingan skripsi dengan hati mantap. Aku tidak lagi bermalas-malasan. Aku
sudah bertekad dalam hati. “TIDAK LAGI MEMBUAT ALASAN, TAPI MEMBUAT HASIL.”
Dan
ternyata, semangatku berujung dengan keajaiban. Aku menyelesaikan skripsiku
dengan sangat luar biasa. Dua kali bimbingan proposal dan satu kali bimbingan
skripsi! Ini benar-benar ajaib. Dari pengalaman ini aku belajar, sesulit apapun
rintangan yang ada di depan kita. Kita hanya perlu berani menghadapinya,
bukannya lari dari kenyataan.
Setelah
wisuda, aku ingin jadi pengusaha, dan aku sudah punya rekomendasi tempat yang
akan mendukung usahaku nanti, semuanya ada disini -> http://surabayavirtualoffice.com/,
kalian bias kepoin sendiri. Gak usah khawatir, gak ada foto mantan kamu disitu
kok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar