Pages - Menu

Kamis, 15 Januari 2015

Wisuda = Perjuangan Gak Pake Setengah-Setengah

Aku pernah merasakan gagal dalam menjalani beberapa usaha. Mulai dari usaha jualan pulsa sampai usaha melakukan percobaan bunuh diri karena hampir gagal wisuda bareng teman-teman seangkatan. Beruntung aku masih punya penyemangat hidup (baca: pacar *yang jomblo gak usah pura-pura gak bisa baca!*), niat minum baygon campur kispray dingin berubah jadi minum jasjus rasa tawar karena bikinnya kebanyakan air.

Berbicara masalah kegagalan. Pengalaman yang hampir membuatku jatuh kebangetan itu pengalaman saat skripsi. Berkali-kali aku mesti melihat teman-temanku pulang ke kos-kosan dengan tertunduk lesu, berkali-kali pula aku mesti mengurungkan niat untuk bimbingan. 

Iya, berkali-kali yang dimaksud disini bukan berkali-kali aku bimbingan, tapi hanya sekedar melihat teman yang selesai bimbingan. Aku sendiri mana mungkin punya nyali sebesar itu untuk bimbingan skripsi. Aku cowok lemah, yang melihat dosen pembimbing dari kejauhan aja kepalaku mendadak rematik, pandangan berkunang-kunang dan akhirnya aku harus minum sangobion karena aku mendadak kurang darah.

Sejak memasuki era skripsi, tidurku jadi gak nyenyak. Setiap malam tidurku selalu dihantui oleh suara ‘creek.. creek.. creeek.. jeezzttdd’. Aku sempat cemas, dan berusaha membaca ayat-ayat suci yang aku hafal. Aku memejamkan mata dan dalam hati berkata, ‘Alif ba ta tsa.. jim kha kho...’


Aku tidak pandai mengaji. Namun aku berharap, semoga bacaan seperti itu bisa mengusir suara misterius itu. Ternyata, dugaanku salah. Suara itu masih terus terdengar, karena gak mau mati penasaran. Atau lebih tepatnya aku emang cowok yang gampang kepo. Aku pun membuka mata perlahan, dan aku kaget dengan apa yang kulihat!

TEMENKU LAGI NGEPRINT REVISI SKRIPSI BUAT BIMBINGAN BESOK!!!

Aku jadi beneran gak bisa tidur. Apa yang kulihat benar-benar menyeramkan. Aku takut. Takut temenku segera menyelesaikan skripsinya, wisuda duluan, dan meninggalkan aku sendirian. Aku mencoba memejamkan mata namun gagal, padahal aku udah baca do’a sebelum tidur. Setelah sebelumnya sempat browsing di google, nyari yang versi huruf latin.

Gara-gara skripsi, aku mulai kesepian. Temen-temen jadi banyak alasan buat diajakin nongkrong. Mau revisi dululah, mau nyari buku buat referensilah, sampai ke alasan paling enggak logis, gak mau deket-deket aku takut ketularan males bimbingan skripsi. Ini emang enggak fair, temenku menjauhiku karena aku malas skripsi. Mungkin karena aku juga gak pandai sembahyang mengaji, gak kayak Si Doel Anak Sekolahan.

Semakin hari, semangatku menurun. Padahal aku cuma minum bodrexin satu tablet, ternyata selain bikin panas turun, semangatku ikut turun. Dasar bodrexin!

Merasa punya hidup yang monoton, hanya melihat temen sekosan berlalu lalang bimbingan-revisi-bimbingan-revisi skripsi. Aku pun mulai berpikir. “Apa iya aku akan seperti ini terus?”

Aku memang pesimis untuk bisa menyelesaikan skripsiku, aku bener-bener merasa gak bisa untuk mengerjakan skripsiku. Tapi akhirnya aku sadar, kamu gak sesayang itu sama aku. Eh, aku malah nulis percakapannya yang ada di lagu ‘menunggu pagi’-nya Peterpan.

Setiap orang punya jatah gagalnya masing-masing, kalau aku pengin berhasil menyelesaikan skripsiku aku harus menghabiskan jatah gagalku. Aku harus terus bimbingan agar jatah gagalku berkurang. Aku harus percaya, akan ada masanya bimbingan skripsi pasti berlalu.

Aku percaya aku bisa melewati semua itu. Dan aku percaya ‘SEMUA ORANG BISA SUKSES’.

“Orang-orang gagal bukan karena mereka bodoh. Namun karena mereka tidak punya cukup semangat.” (Struther Burt)

Aku mulai menyicil sedikit demi sedikit skripsiku. Aku mulai bersemangat untuk memutuskan masa depanku sendiri. Wisuda bareng temen-temen, atau wisuda sendirian.

Aku bimbingan skripsi dengan hati mantap. Aku tidak lagi bermalas-malasan. Aku sudah bertekad dalam hati. “TIDAK LAGI MEMBUAT ALASAN, TAPI MEMBUAT HASIL.”



Dan ternyata, semangatku berujung dengan keajaiban. Aku menyelesaikan skripsiku dengan sangat luar biasa. Dua kali bimbingan proposal dan satu kali bimbingan skripsi! Ini benar-benar ajaib. Dari pengalaman ini aku belajar, sesulit apapun rintangan yang ada di depan kita. Kita hanya perlu berani menghadapinya, bukannya lari dari kenyataan.

Setelah wisuda, aku ingin jadi pengusaha, dan aku sudah punya rekomendasi tempat yang akan mendukung usahaku nanti, semuanya ada disini -> http://surabayavirtualoffice.com/, kalian bias kepoin sendiri. Gak usah khawatir, gak ada foto mantan kamu disitu kok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar